Kisah hidup aku berbeda. Kisah hidup aku serba tidak sempurna. Ada saja kekurangan dan tidak kesampaian. Sepanjang perjalanan hidup, ada saja roadblock, ada saja penghalang. Kadang2 terfikir juga, apa kurangnya aku dan yang lain. Mulut aku tak terkata. Semuanya ku simpan di hati. Tapi semakin hari, hati semakin meronta, meminta ketenangan. Umur yang sudah ku kira matang, semakin meningkat setiap saat, setiap detik. Banyak juga kenangan dan memori... yang gembira, yang duka, yang mencabar, yang tak disangka... Pada satu ketika dulu aku ni unstoppable. Keep on going...keep on pushing to move forward. .. Think positive Na.. I always said to myself. Always look at a brighter side. For me, a brighter side is always complemented by dark and gloomy moments. Moments that i wish does not happen, that does not pass in front of me, sweeping me along to taste the cold feelings. Feelings that weakens me day by day, night by night. Sekarang aku dah mula merasa letih. Letih dengan diri sendiri, letih dengan nasib, letih dengan orang. Jangan sampai ke tahap aku tak ingin toleh ke belakang mengimbas sejarah yang di lalui. Jangan lah sampai aku mula merasa bosan untuk hidup mara ke hadapan... seperti orang kehilangan arah tumpuan. Aku bukan si lalang. Orang kata lalang tak mempunyai pegangan, kadang-kadang ke kiri, kadang-kadang ke kanan – mengikut arah angin. Padaku... lalang tidak punyai kemampuan kendiri. Dengan berbekalkan asas yang lemah dan daun lebih panjang dari batang yang menegakkannya... Strukturnya lemah. Dia longlai. Apabila di sapa sang angin, lalang pasrah dan memberi lalu... Akur angin lebih gah darinya... Tapi.. aku tau... aku bukan lalang. Aku diberi akal fikiran, sifat terulung yang Allah berikan pada manusia. Senjata utama hambanya... Setiap hari aku cuma boleh berdoa, memohon pada Allah untuk memberi aku ketabahan dan ketenangan. Ya Allah... kuatkanlah iman ku kepada mu... dekatilah hati ku kepada mu... selamatkan aku dari segala keburukan dan kejahatan, baik di dunia atau di akhirat... Berkatilah aku sebagai hambamu di dunia ini... Rahmatilah aku senantiasa... Engkau saja yang boleh membantuku... Engkau saja yang boleh melihat zahir dan batin ku... Kepadamu aku redha dengan ketentuan mu... Inilah saja pujukan untuk hati yang parah... Dalam tangisan... hanya Allah yang tahu... Dengan berbekalkan sepasang kaki pemberian tuhan ini... aku tetap akan melangkah, walaupun sedikit, walaupun tak jauh... Aku tetap tidak akan berhenti melangkah kehadapan... mencari ketenangan abadi... untuk diriku...
Tatkala hari menjadi hiba, Tatkala angin mula datang menyapa, Sang lalang menjadi ketakutan, Sang lalang akan di pinggirkan... Aku tak ingin menjadi lalang, Lemah dan longlai, Menjadi pak turut, Menjadi pengecut... Nina, Be strong wherever the storm may be... Have courage whenever your days are gloomy... For every single detail in your life are mostly temporary... Be patience and strong... Don’t think meteor is falling, Instead, think of a shooting star, Carrying your prayers, The significance is yet to come Coming at your way... In God’s will. Moral of the story: Always think of glass half full...not half empty. (A reminder to myself) Labels: luahan |